Bagaimana jika untuk pertama kalinya alumni kampus kita baru saja terpilih jadi menteri? Bagaimana jika kampus kita akan menggelar reuni? Bagaimana jika keduanya secara tidak sengaja terjadi hampir bersamaan?
it happened to me.
Saya sudah mendengar rencana reuni 2 bulan sebelum reshuffle kabinet yang memilih Lukman Edy sebagai menteri. Tapi apakah Lukman Edy sudah tahu rencana reuni 19 mei nanti? Menurut ketua jurusan, Pak Sony, Dosen-dosen sudah memberi tahu dan memberi undangan kepada Lukman Edy . Tapi tidak ada salahnya jika saya beritahu lagi sekaligus follow up apa dia bisa hadir.
And then I call Lukman Edy. Lukman Edy bilang " katanya acara itu ditunda ". Rupanya dia menerima informasi yg salah hingga terjadi kesalahpahaman, acara lain yang ditunda. Saya jelaskan bahwa acara itu tidak ditunda. Kemudian dia bilang he will check his schedule dan akan berusaha hadir. Saya mengira nanti ketika Lukman Edy memutuskan bisa hadir maka dia akan menghubungi pihak jurusan.
Sabtu pagi 19 mei, Lukman Edy menelepon saya memberitahu bahwa dia akan hadir. Saya baru sadar bahwa ternyata Lukman Edy tidak punya contact person dari pihak jurusan. Lalu saya memberi nomor hp Pak Sony. Finally siang itu Lukman Edy terbang ke Malang dan malamnya hadir dalam reuni. Sedangkan saya dengan sangat terpaksa tidak bisa hadir. I wish I was there.
Hari itu juga Pak Sony menelepon saya mengucapkan terima kasih karena ternyata undangan resmi reuni tidak sampai ke Lukman Edy hanya telepon saya lah yang memberitahukannya. Menurut koran yang saya baca kemarin Lukman Edy senang bisa hadir dan menikmati semua kenangannya dulu. 18 tahun yang lalu dia hadir di ruangan itu sebagai mahasiswa baru dan malam itu dia hadir sebagai menteri bertemu dengan dosen-dosen & teman-teman lamanya.
Kehadiran Lukman Edy bisa menjadi motivator bagi semua alumni Teknik Sipil Universitas Brawijaya. Terpilihnya dia menjadi menteri (lepas dari segala kontroversi) di usia muda 36 tahun, Lukman Edy angkatan 1986 selisih lima tahun dengan saya angkatan 1995.Semoga langkah Lukman Edy bisa membuka jalan bagi alumni-alumni Sipil Brawijaya untuk bisa berbuat banyak untuk negeri ini baik itu melalui jalur akademik atau bidang-bidang lainnya.
Untuk pertama kalinya Brawijaya punya alumni yang jadi menteri, dan dalam waktu yang berdekatan ada reuni, dan Alhamduillah saya turut membantu menghadirkan Lukman Edy ke acara reuni. Mungkin hanya sebuah kebetulan. Tapi saya jadi teringat kata-kata seorang teman yang kebetulan jadi ulama.
"Di dunia ini tidak ada kebetulan
bahkan hal kecil seperti
jatuhnya daun dari pohon
sudah diatur oleh-Nya"