Tidak sempat nanya siapa nama mbah ini. Dia tinggal dekat tempat tinggal saya, di belakang tanah kosong karena ada sengketa wakaf masjid dan rencana pembangunan apartemen.
Tempat tinggalnya dari plastik berukuran 2 x 1,5 meter tidak layak disebut rumah lebih tepat disebut apa ya? 2 x1 meter? pasti anda tau jawabnya.
Sempat saya tanya apa dia tidak punya keluarga? dia menjawab "ada bapakku, tapi tidak mengakui aku sebagai anaknya?" Saya penasaran " bapaknya mbah masih ada? dimana sekarang ?" Dia menjawab "Itu suharto. udah ga jadi presiden ga mau ngaku aku sebagai anaknya".
Saya ketawa getir mendengarnya sambil melihat betapa penderitaan telah merusak fisiknya.
1 comment:
Luk..baru buka buka fs nya matius..trus ketemu fs mu dan alamat blog ini...pas baca, gue katawa sendiri..lagian loe bisa bisanya masih mau bertanya dengan si nenek itu ya?...sosialisme kamu tinggi juga ya heheheh
Post a Comment